Urgent Message Apr.22 — (3)

Major of Cups
5 min readApr 7, 2022

Kalau kamu memilih yang satu ini, sepertinya ini teguran buat kamu karena kamu terlalu lama mengunci dirimu sendiri dan menjauhkan diri dari keramaian. Keramaian ini tidak selalu orang-orang yang ramai, tapi bisa dibilang kamu ini akan menjauh dari segala bentuk kehidupan karena energi di file yang satu ini benar-benar besar dan dan anehnya tertutup oleh satu gembok yang begitu keras kepala dan sulit untuk dilepaskan. Kamu enggan meminta bantuan kepada orang yang padahal bisa membantu kamu untuk menyelesaikan urusan urusan, tapi kamu lebih percaya untuk menyelesaikannya di seorang diri hingga tanpa sadar kamu mulai kelelahan. Kamu mulai menarik diri dari orang-orang di sekelilingmu dan seperti mencoba untuk kabur sejauh mungkin, tapi alasan yang kamu lontarkan adalah kamu mencoba untuk beristirahat. Permasalahannya apakah kamu benar-benar melakukan istirahat itu atau kamu cuma lari dan berpura-pura untuk tidur?

Ketika kamu berpura-pura tidur tetapi tidak membiarkan kepala hati dan badan beristirahat, yang ada tenaga kamu cuma terisi sedikit kemudian habis kembali untuk kamu gunakan di waktu lain. Kamu cukup keras kepala sama Hal ini karena merasa bahwa semua tanggung jawab itu harus kamu yang tanggung, soalnya orang-orang banyak yang lari meninggalkan kamu yang telah melimpahkan semua yang seharusnya mereka kerjakan kepada kamu seorang. Kebiasaan kamu yang terus menunda untuk mengatakan “tidak” menjadi sebuah masalah besar karena tidak ada yang bisa membantumu ketika mereka sendiri mencoba mengandalkanmu. Pembelajaran paling besar adalah kamu ini juga terlalu ngotot dan merasa sok bisa untuk menyelesaikan banyak hal padahal kalian cuma manusia biasa yang akhirnya setelah terlalu lama bekerja langsung menutup diri dan kesulitan untuk relaksasi. Apakah masalahnya sesimple itu? Tentu saja tidak.

Perasaan berat yang mana menumpuk di dalam hatimu pada akhirnya keluar juga, badanmu sekarang memberi sinyal untuk kamu segera menjauh dari segala sumber yang hanya bisa membuat emosimu semakin memuncak. Terlepas dari semua itu itu mungkin kamu merasa ada suatu tanggung jawab yang harus kamu selesaikan sehingga kamu rela tidak rela untuk take a rest. Padahal kamu melakukan semua hal ini tanpa merasa adanya harapan — beberapa malah merasa ini suatu hal yang harus dilanjutkan meskipun kamu terpontang-panting sampai kesulitan berjalan untuk menempuh ujung rewards yang sudah dinanti. Sedihnya lagi adalah tidak ada yang mau mengerti tentang cara pikir kamu dan malah menggampangkan kamu sampai akhirnya kehilangan kepercayaan kepada manusia di sekelilingmu.

Spirit mengerti, kami semua mengerti apa yang selama ini kamu keluh kesahkan kepada kami. Kami semua juga paham bahwa kamu pun terus menerus meminta tolong untuk menyelesaikan permasalahan yang bahkan tidak terlihat kabar baiknya di ujung sana. Banyak dari karyawan yang mulai menyerah tapi juga ada orang-orang yang terus bersikukuh hanya saja jalan yang mereka ambil itu kurang tepat. Kebanyakan dari kalian merasa bahwa menjadi heroik karena telah membantu banyak orang, tapi kemudian merasa lelah dan tidak sanggup untuk menuntaskan. Alhasil kelimpungan dan… Kamu udah berada di ujung tanduk dari kesabaranmu sendiri. Sekali lagi saya mau bertanya, apakah kamu benar-benar melakukan ini demi dirimu sendiri atau demi mendapatkan perhatian dari orang lain? Kalau kamu merasa bahwa tidak ada harapan selain didapat dari validasi orang-orang di sekeliling kamu, jawaban saya tentunya tidak akan ada habisnya untuk kamu gapai. Yang ada kamu malah terus menerus menghambat progress kamu karena terlalu fluktuatif — sekali-kali kamu keluar, di lain waktu kamu mengurung diri. yang ada spirit makin kesel sama kamu karena banyak hal-hal yang keteteran dan tidak bisa diselesaikan tepat waktu.

Mungkin juga beberapa merasa gampang lelah, ya? Maklum, soalnya spirit dengan sengaja membuat kamu benar-benar kelelahan sehingga kamu bisa beristirahat dengan tenang. Ada juga yang tiba-tiba ditunda project-nya karena kamu memaksakan diri sampai tidak mempertimbangkan baik-baik dengan apa yang terjadi kedepannya. Saya merasa banyak banget delay di sini, makan sampai bacaan ini sempat di delay karena energinya yang terlalu berat dan belum tentu semua orang siap untuk membacanya. Kamu terlalu menutup diri sampai kurang memperhatikan pesan-pesan dari semesta dan mereka benar-benar kesal, jujur saja... Bukan berarti mereka tidak akan memaafkan, tetapi semesta itu bukan manusia yang seperti kita—semesta dan seisinya di dunia sebelah tidak memiliki pikiran sekompleks manusia biasa. Jangan heran ketika mereka akhirnya memilih untuk langsung mengambil kesimpulan bahwa banyak hal yang harus segera dituntaskan secara paksa. Mereka cuma tahu yang terbaik buat kamu, tapi tidak selalu mereka bisa menerapkan yang baik itu kepada kamu secara instan. Kenapa? Karena kita semua tahu bahwa manusia adalah sosok yang paling memiliki kemampuan untuk memutuskan pilihan—sama seperti pilihan kamu untuk mengunci diri dari semua orang, semesta pun tidak bisa berbuat banyak kalau manusia sudah memiliki kehendak untuk dirinya sendiri.

Buat beberapa dari kalian yang baru saja mengalami beban hidup yang berat seperti ditinggal oleh orang terkasih, ataupun dikecewakan oleh realita, atau bahkan mengalami musibah yang tidak bisa dihindari, pahamilah bahwa hal-hal tersebut terjadi bukan tanpa alasan. Hal tersebut terjadi demi perkembangan kalian sendiri meskipun harus melibatkan pengorbanan yang besar. Efek sampingnya tidak akan terasa di waktu saat ini juga, tapi ketika kalian mulai paham dengan apa yang sebenarnya sedang dilakukan oleh semesta... Maka kalian akan mengerti betapa sayangnya Tuhan hingga akhirnya meminta semesta untuk membantumu merangkai cerita yang yang benar-benar paling baik buat kamu. Bahkan lebih dari semua pahit yang kamu rasakan sekarang, tentunya ini akan mengantarkan kamu kepada suatu tujuan paling baik dan terindah di masa depan. Namun sekali lagi saya ingatkan bahwa cuma kamu yang bisa menentukan jalan tersebut apakah ingin mulus atau berbelok arah. Kalian harus lebih berhati-hati lagi dan lebih bijak dalam mengambil keputusan untuk diri kalian sendiri terutama... Yang pasti jawaban dari semua keluh kesah kamu itu adalah rasa percaya kepada semesta yang menciptakan jalan yang harus kamu tempuh. Ketika kamu belajar untuk pasrah dan membiarkan mimpimu menyala di angkasa, di situlah seburuk-buruknya hal yang terjadi akan menjadi di sesuatu yang teramat mudah dipahami.

Tapi ada satu syaratnya, tentunya kalian harus belajar untuk membiarkan emosi itu diolah sedemikian rupa sampai akhirnya kalian belajar untuk menerima dengan lapang dada yang benar-benar nyata—bukannya sekedar kamu buat-buat untuk menutupi rasa kecewa, sedih, dan sebagainya. Iya, perjalanannya tidak bisa instan. Iya, kami tahu kalau kalian lelah untuk terus menerus berada di jalan yang sama. Kami tahu capeknya gimana, kami tahu. Tapi, ingatlah bahwa tujuan dari semua ini adalah kebahagiaan yang paling kamu nanti. Cuma biarkan kami campur tangan urusanmu terlebih dahulu—dengan belajar pasrah dan ikhlas, akan lebih mudah buat kami membimbingmu hingga ke ujung garis finish. Bermimpilah mulai dari sekarang, karena kamu adalah sosok yang mampu menciptakan kenyataan. Benar, baik dan buruk kenyataan itu kembali dari apa yang kamu pikirkan di kepalamu.

--

--